MY DIARY

23 JUNI 2016

Tanggal 24 Juni 2016 mau ngukur almamater kampus. Seneng banget akhirnya bias punya almamater kampus kayak abang aku. Hari demi hari makin bertambah usia, banyak hal yang harus berubah.Dari kebiasaan berbicara, wawasan harus kembali di buka, harus memiliki pekerjaan, dan harus menyelesaikan kuliah. Belom pernah ngerasaan bangku kuliah sih seperti apa, tapi pada intinya sama saja dari tahun ke tahun, yaitu belajar. Ada sedikit rasa cemas dan takut saat harus mendengar kata kuliah. Karna banyak hal yang saya tidak bias, yaitu bahasa inggris pas-pasan, tidak terlalu suka teori, dan harus mulai banyak presentasi sendiri atau perseorangan. Presentasi bukan lagi berkelompok seperti masa SMA dahulu, tetapi di bangku kuliah ini sudah harus membiasakan menghidupi sendiri kebutuhan kita. Bukan hanya usia saya sendiri yang bertambah dalam keluarga. Pada tanggal 26 juni 2016 abang saya pun harus bertambah usia ke 20 tahun. Tidak tau apa indikasinya, yang pasti dia bertambah usia , dan hal itu tidak terasa usianya 20 Tahun. Yang semula kami hanya anak kecil yang hanya tau kehidupan ini hanya bermain dan mengandalkan orang tua. Kini kami harus sudah memasuki kehidupan baru. Orang tua saya pun semakin hari semakin bertambah usianya. Saya hanya cemas, sampai kapan orang tua saya dapat menemani kami, apakah setelah lulus kuliah atau sampai anaknya menikah mereka masih ada dan melihat kami. Tidak ada yang tahu tentang hal ini, yang jelas saya sebagai anaknya selalu berdoa untuk kesehatan mereka.

CURHAT LAGI NIH

Selamat malam, di blog ini aku mau curhat. Ya bukan buat di baca sama kalian sih, Cuma biar ga boros kertas aja dan biar ga ilang curhatannya. Dan biar suatu saat bias di baca lagi. Hmm bulan februari sampai agustus selalu menjadi bulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Karena pada bulan inilah kekurangan selalu melanda keluarga kami. Ya pada sekarang ini justru kami sedang mengalami kemunduran ekonomi. Ya sebenernya aku ingin sekali membantu keuangan keluarga saya ini, Cuma ayah saya menekan kan bahwa aku boleh kerja, tapi nunggu jadwal kuliah sudah keluar, supaya bias tau selesai kuliah itu jam berapa dan ada kesibukan apa, jadi jadwal kerja tidak terganggu. Sempat kesal sih karena beberapa tempat kerja sudah menyuruh datang untuk interview tetapi yang ada malah ga boleh kerja. Sangat menyebalkan. Tetapi saya percaya bahwa apa yang bapak saya bilang selalu ada maksud dan tujuan yang sangat akurat. Tidak semua orang tua dapat perhatian sama anaknya. Banyak keluarga yang kaya tetapi kedua orang tuanya tidak dapat memerhatikan anaknya.
Ya memang saya berasal dari keluarga miskin. Tetapi kami selalu berfikiran maju dan terus maju. Dan bakat bisnis mengalir dalam DNA bapak saya dan sekarang paling mengalir dalam diri saya ketimbang abang dan adik saya. Saya dan keluarga tidak takut kemiskinan melanda kami, karna hal ini sudah sering kami alami, dan menjadi keluarga kaya kami pun sudah pernah mengalaminya.
Bapak saya selalu berkata “ segala sesuatu yang ada di rumah kita ini adalah titipan dari Tuhan, mau itu motor, mobil , rumah, dan perabotan rumah yang lain. Jadi kalau suatu saat Tuhan mau ambil ya silahkan. Karna di dunia ini tidak ada yang abadi, semua adalah titipan Tuhan. Kita tidak bias menahan apa yang menjadi kepunyaan Tuhan.”  Jadi pada intinya kami ini siap kaya dan siap miskin. Dan keluarga kami sangat percaya bahwa hanya Tuhan yang menjadi tempat sandaran kami hidup. Tidak ada yang mampu menjadi tempat sandaran, manusia pun tidak layak dijadikan tempat sandaran hidup.
Pada detik hari ini kami pun harus melunasi hutang keluarga kami, terutama ciclan rumah kami, bpkb mobil kami pun harus segera di bayar, karena pada waktu itu kami sangat terhimpit pada bulan maret dan dengat sangat terpaksa harus menggadaikan BPKB mobil kami yang satu. Ini merupakan suatu tantangan keluarga ini, dan makan kami pun harus dipikirkan setiap hari. Bapak saya selalu berpesan “bahwa hanya Tuhan Yesus Krsitus yang dapat menjadi sandaran keluarga kami, tidak ada yang lain” maka pada saat ini kami percaya, kami dapat keluar dari segala permasalahan kami. Tidak sampai disitu, cicilan kampus saya di matana juga harus di bayar dan harus lunas pada bulan agustus. Saya secara pribadi tidak tau harus mencari uang kemana, tetapi saya percaya Tuhan dapat menolong saya.
Pencobaan di keluarga kami tidak pernah berhenti, Karena kami percaya bahwa setiap masalah jika selesai, maka ada pencobaan yang baru. Permasalahan tidak akan pernah berhenti selama kita masih hidup. Karena masalah tidak akan pernah berhenti, selalu ada yang baru, tetapi akan ada jalan keluar yang baru juga dari setiap masalah. Hehehe
Mungkin itu dulu curhat nya, lanjut besok lagi ya. hehhee

 

22 MEI 2016

Selamat Malam semuanya. Pada hari ini saya  sangat mengucap syukur kepada Tuhan atas Mujizat yang terjadi pada minggu – minggu ini yang sudah melingkupi keluarga kami, dimana banyak pencobaan yang diberikan Tuhan Yesus kepada keluarga kami. Banyak hal besar terjadi, karna mengingat bahwa ini adalah pencobaan yang terbesar ketiga dalam hidup kami sekeluarga. Pencobaan pertama yang terbesar dalam keluarga kami adalah ketika saya dan adik kakak saya masih kecil di Pontianak dulu. Dimana kami disana sangat hidup sangat menderita dan kesusahan dunia menggerogoti kehidupan kami. Sebagai keluarga anak dari seorang Pendeta saya merasa sangat susah dalam hal keuangan.Tetapi saya sangat bersyukur kepada Tuhan karna saya terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Kenapa? Mungkin banyak yang bertanya kepada saya “ kok bisa sih senang dalam hidup kesusahan seperti itu?” , lalu juga ada yang berkata “kok bisa bertahan dalam kondisi keuangan yang sebegitu buruk?” . Ya , pertanyaan seperti itu sudah biasa saya hadapi. Jawaban saya sangat simple. Saya akan menjawab mengapa saya bisa sangat beruntung bisa terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Menurut saya walaupun saya hidup miskin saya banyak mengalami hal mujizat pertolongan dari Tuhan Yesus. Mungkin jika saya terlahir dari keluarga kaya raya mungkin saya tidak akan pernah merasakan mujizat Tuhan Yesus dalam hidup saya. Banyak sekali contoh pertolongan Tuhan dalam keluarga saya misalnya Tuhan memulihkan keuangan keluarga saya, saya masih bisa bersekolah di tempat yang sangat begitu baik, dalam menghadapi permasalahan dengan sangat lancar , dan pelayanan ayah saya di tempat ekstrim misalnya daerah pedalaman Kalimantan barat bisa berjalan dengan baik dan selalu dilindungi.
Lalu pencobaan terbesar dalam kehidupan kami adalah banyak yang mencela keluarga kami, bahkan itu dilakukan oleh orang Kristen sendiri dan mereka orang manado. Mereka sangat tidak menghormati ayah saya sebagai pendeta. Dia bermabuk-mabukan dan berpesta narkoba di rumahnya hingga larut pagi jam 03:00 dan kami tidak tahan lagi. Sudah banyak pertikaian yang terjadi antara kami dan orang itu. Jalur hokum pun sudah di tempuh dan mereka tidak pernah sadar akan apa yang dia perbuat. Dalam setiap hal kami selalu menyerahkan permasalahan kami kedalam tangan Tuhan dan indah pada waktunya. Kami sangat bersyukur masih bisa hidup dengan baik saat ini.
Dan pada saat ini keluarga kami sudah bisa melewati pencobaan yang ketiga terbesar dalam hidup kami sekeluarga. Yaitu hutang – hutang kami ini dalam hal keuangan. Yaitu permasalahan uang SPP sekolah saya,abang saya,dan adik saya. Dimana dibulan mei sampai juni itu selalu menjadi permasalahan keuangan keluarga kami. Kami sih merasa dari dulu keuangan kami sangat susah dan terpuruk, tetapi masalah keuangan ini bukan menjadi hal besar seperti biasanya. Tetapi tahun ini sangat berat sekali, karna bulan ini saya dan adik saya sudah selesaii ujian Negara. Jadi saya lulus SMA dan adik saya lulus SMP. Lulus nya barengan, jadi keuangan yang harus di keluarkan sangat berat. Tetapi yang selalu menjadi kunci dalam keluarga kami adalah bahwa mengucap syukur dan bersandar kepada Tuhan adalah satu-satunya kunci. Karna siapapun,baik orang kaya ataupun orang miskin selalu sama dimata Tuhan. Saya percaya Doa adalah kunci semua permasalahan. Dan saya mengucap syukur kepada Tuhan, pencobaan keluarga kami perlahan-lahan selesai dengan baik. Dan saya percaya bahwa itu adalah pekerjaan Tuhan yang diilakukan kepada keluarga kami.
Terimakasih sudah mau membaca sedikit curhatan saya. Yang mungkin kalian bisa menyimpulkan bagaimana kesusahan kami,banyak hal yang mau share di blog saya ini, tetapi akan bertahap. Semoga hal ini bisa bermanfaat bagii kita dan bisa menjadi perenugan bagi kita bahwa bersyukur dan bersandar kepada Tuhan adalah kunci semua permasalahan.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar